MESIN KOMPOS - FAHMI
MESIN KOMPOS - FAHMI
Meet w/Pura : 2025-02-20 :
Input pakai screw conveyor ada loading dock
Penambahan campuran hany 1 Ton (dosing) ratio 88:12 (3 bahan msg2x 4% ) - silonya 1m3 (non kompos 1 jam 20 kg saja masing2x, sisanya kompos), dikontrol ada weightingnya biar merata (atau pake valve dan PLC) ide prof pake screw dg diatur putarannya +/- 2-3 inch.
Continues feeder ke proses granule tidak pakai pedal tp usul prof. pake screw dimodif pake kisi2x plat stainless di las ke screwnya (minta di buatkan gbrnya)
Granulator confirmed jadi 4 dg pertimbangan bearing mahal kalo cuman 2
Size Granule toleransi 4 sd 5mm +/- di reject (kegagalan +5%,-5% - butuh crusher), di rotary ada spiralnya?
Dryer dan killen, kecepatan linier dryer sama semua brp ya dr input ke output (plg tdk 10 sd 15menit lamanya), usul prof 2biji tdk bertingkat tapi @16m 2 burner yg satu 2PK sdh mencapai 60 dan diujungnya msh 40 (Prof.akan submit Rumus Pengeringan : Jumlahnya brp, Th kekeringan berapa dalam wkt brp, panas yg masuk dr awal sd akhir)
Spray coating sebelum granulator (kabut saja, kecil hanya 0,5%, air atau ada bahan pengental, ukuran brp mm noslenya ada hitungannya, pakai kompresor atau pompa hand sprayer), misal 1m3 air yg di spray brp banyak - 1 kwintal 0,5%)
Kandungan air outputnya 14% tolerasi +/- 0,5% input 30%
Komposisi toleransi campuran 200kg/jam (4%--> +/- 1%)
Mesin granul berfungsi untuk mengubah bahan baku menjadi butiran atau granul yang lebih kecil dan seragam. Berikut adalah langkah-langkah cara kerja mesin granul secara umum:
Persiapan Bahan Baku
Bahan baku yang akan digranulasi, seperti serbuk atau campuran bahan, disiapkan dan diukur sesuai dengan resep yang diinginkan.
Pencampuran
Bahan baku dicampur dengan bahan pengikat (jika diperlukan) menggunakan mixer. Proses ini memastikan bahwa semua komponen tercampur merata.
Granulasi
Campuran yang telah siap kemudian dimasukkan ke dalam mesin granul. Di sini, ada beberapa metode yang dapat digunakan:
Granulasi Basah: Air atau larutan pengikat ditambahkan ke campuran, dan mesin akan mengaduk dan membentuk butiran.
Granulasi Kering: Campuran ditekan menjadi lembaran dan kemudian dihancurkan menjadi butiran.
Pengeringan
Jika menggunakan metode granulasi basah, butiran yang dihasilkan perlu dikeringkan untuk menghilangkan kelembapan berlebih. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan oven atau pengering.
Penyaringan
Butiran yang dihasilkan disaring untuk memisahkan butiran yang terlalu besar atau kecil. Hanya butiran dengan ukuran yang diinginkan yang akan dipertahankan.
Pengemasan
Granul yang telah disaring kemudian dikemas untuk distribusi. Proses ini biasanya dilakukan dengan mesin pengemas otomatis.
Ada beberapa model sistem granul yang umum digunakan dalam industri, antara lain:
Granulasi Basah
Menggunakan cairan pengikat untuk membentuk butiran. Cocok untuk bahan yang memerlukan kelembapan untuk proses pengikatan.
Granulasi Kering
Menggunakan tekanan untuk membentuk butiran tanpa menambahkan cairan. Cocok untuk bahan yang sensitif terhadap kelembapan.
Granulasi dengan Mixer Granulator
Menggunakan mixer berkecepatan tinggi untuk mencampur dan membentuk butiran secara bersamaan. Efisien untuk produksi skala besar.
Granulasi dengan Roller Compactor
Menggunakan dua rol berputar untuk memadatkan bahan menjadi lembaran, yang kemudian dihancurkan menjadi butiran. Ideal untuk bahan yang sulit digranulasi.
Granulasi dengan Fluidized Bed
Menggunakan aliran udara untuk mengeringkan dan membentuk butiran. Metode ini sering digunakan dalam industri farmasi dan makanan.
Granulator adalah mesin yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi butiran atau granul yang lebih kecil dan seragam.
Penggunaan granulator memiliki berbagai manfaat, antara lain:
Meningkatkan Kualitas Produk (SIZE SAMA)
Granul yang dihasilkan memiliki ukuran dan bentuk yang seragam, yang dapat meningkatkan kualitas produk akhir.
Meningkatkan Daya Simpan (HINDARI RUSAK & GUMPAL)
Granul yang lebih padat dan terkompresi memiliki daya simpan yang lebih baik dibandingkan dengan serbuk, mengurangi risiko penggumpalan dan kerusakan.
Memudahkan Penanganan dan Transportasi (PACKAGING COMPACT - TRANSPORT-LOAD/UNLOAD)
Granul lebih mudah ditangani dan diangkut dibandingkan dengan bahan dalam bentuk serbuk, mengurangi risiko debu dan pencemaran.
Meningkatkan Proses Pencampuran (HOMOGEN DLM CAMPUR)
Granul yang seragam memungkinkan pencampuran bahan yang lebih efisien, meningkatkan homogenitas campuran.
Meningkatkan Proses Pembakaran
Dalam industri energi, granul yang dihasilkan dari biomassa atau bahan bakar lainnya dapat meningkatkan efisiensi pembakaran.
Efisiensi Produksi
Granulator dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk memproses bahan.
Kualitas Granul yang Konsisten
Mesin granulator menghasilkan granul dengan ukuran dan bentuk yang konsisten, yang penting untuk aplikasi tertentu.
Fleksibilitas
Granulator dapat digunakan untuk berbagai jenis bahan, termasuk bahan organik, anorganik, dan farmasi.
Pengurangan Limbah
Proses granulasi dapat mengurangi limbah dengan memanfaatkan bahan baku secara maksimal.
Pengendalian Proses yang Lebih Baik
Granulator modern dilengkapi dengan teknologi yang memungkinkan pengendalian proses yang lebih baik, seperti pengaturan kelembapan dan tekanan.
Biaya Investasi Awal
Pembelian mesin granulator dapat memerlukan investasi awal yang cukup besar, yang mungkin menjadi kendala bagi beberapa perusahaan.
Pemeliharaan dan Perawatan
Mesin granulator memerlukan pemeliharaan rutin untuk menjaga kinerjanya, yang dapat menambah biaya operasional.
Keterbatasan Bahan
Tidak semua bahan dapat digranulasi dengan baik. Beberapa bahan mungkin memerlukan perlakuan khusus atau tidak cocok untuk proses granulasi.
Konsumsi Energi
Proses granulasi dapat memerlukan konsumsi energi yang tinggi, tergantung pada jenis mesin dan proses yang digunakan.
Risiko Kerusakan Produk
Jika tidak diatur dengan benar, proses granulasi dapat merusak bahan baku, terutama jika bahan tersebut sensitif terhadap tekanan atau suhu.
Granulator memiliki banyak manfaat dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi. Namun, perusahaan harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan yang ada sebelum memutuskan untuk menggunakan mesin ini. Dengan pemilihan yang tepat dan pengelolaan yang baik, granulator dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam proses produksi.
Mesin extruder dan granulator adalah dua jenis mesin yang digunakan dalam proses pengolahan bahan, tetapi keduanya memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda. Berikut adalah perbandingan antara mesin extruder dan granulator:
Definisi
Mesin extruder adalah alat yang digunakan untuk memproses bahan baku, biasanya dalam bentuk serbuk atau pasta, menjadi produk yang memiliki bentuk dan ukuran tertentu dengan cara memaksa bahan tersebut melalui cetakan (die).
Cara Kerja
Pencampuran: Bahan baku dicampur dengan aditif atau bahan pengikat.
Pemanasan: Bahan yang dicampur dipanaskan untuk melunakkan atau melelehkan bahan.
Ekstrusi: Bahan yang telah dipanaskan dipaksa melalui cetakan untuk membentuk produk dengan bentuk yang diinginkan.
Pendinginan: Produk yang keluar dari cetakan didinginkan untuk mengatur bentuk dan kekuatan.
Kegunaan
Digunakan dalam industri makanan (misalnya, pembuatan pasta, snack).
Digunakan dalam industri plastik (misalnya, pembuatan profil, pipa).
Digunakan dalam industri farmasi (misalnya, pembuatan tablet).
Definisi
Mesin granulator adalah alat yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi butiran atau granul yang lebih kecil dan seragam.
Cara Kerja
Pencampuran: Bahan baku dicampur dengan bahan pengikat (jika diperlukan).
Granulasi: Campuran dimasukkan ke dalam mesin granulator, di mana bahan dicampur dan dibentuk menjadi butiran.
Pengeringan: Jika menggunakan metode granulasi basah, butiran yang dihasilkan perlu dikeringkan.
Penyaringan: Butiran yang dihasilkan disaring untuk memisahkan ukuran yang tidak sesuai.
Kegunaan
Digunakan dalam industri pupuk (misalnya, pembuatan pupuk granul).
Digunakan dalam industri farmasi (misalnya, pembuatan tablet).
Digunakan dalam industri makanan (misalnya, pembuatan pakan ternak).
Mesin extruder lebih fokus pada pembentukan produk dengan bentuk tertentu
Mesin granulator berfokus pada pembuatan butiran atau granul.